Minggu, 12 Jan 25 10:01 WITA

Irigasi Sebakung Jadi Penopang Ketahanan Pangan di IKN

Irigasi Sebakung Jadi Penopang Ketahanan Pangan di IKN
Kepala OIKN Basuki Hadimuljono (baju putih) saat meninjau DIR Sebakung di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim. (Antara Kaltim/HO-Humas OIKN)
by mhkr

PENAJAM – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa Daerah Irigasi Rawa (DIR) Sebakung di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), memiliki peran penting dalam mendukung swasembada pangan nasional dan memenuhi kebutuhan pangan di IKN.

“Irigasi ini menjadi target optimalisasi lahan Kementerian Pertanian dan Kementerian Pekerjaan Umum, sebagai upaya untuk menyukseskan swasembada pangan dari komoditas beras Indonesia,” ujar Basuki di Penajam, Kamis.

DIR Sebakung, yang memiliki luas 7.500 hektare, terletak di Kecamatan Babulu, salah satu kawasan penyangga pangan untuk IKN. Luas areal potensial DIR Sebakung mencapai 13.500 hektare dengan total luas areal fungsional 10.290 hektare. Irigasi ini berfungsi untuk mengairi sawah dan lahan pertanian, mencegah kekeringan dan banjir, serta mendukung ketahanan pangan.

Sumber air irigasi ini berasal dari Sungai Sebakung, Sungai Mahakam, dan danau-danau kecil di sekitarnya maupun di bagian hulu dua sungai tersebut.

Sehari sebelumnya, saat Basuki meninjau DIR Sebakung bersama Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV, Dandim 0913/Penajam Paser Utara, dan Kepala Desa Gunung Mulya, ia menyatakan bahwa irigasi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian setempat.

“Meskipun Penajam Paser Utara merupakan salah satu lumbung pangan bagi Provinsi Kaltim, namun secara umum Kaltim masih mendatangkan beras dari luar daerah. Kami berharap ke depan daerah ini justru bisa menyuplai pangan ke luar,” jelas Basuki.

Kepala Dinas Pertanian Penajam Paser Utara, Andi Trasodiharto, juga mengungkapkan bahwa daerah mitra IKN ini terus berupaya meningkatkan produksi pertanian untuk menjadi salah satu lumbung pangan di Provinsi Kaltim. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) petani dan penyuluh pertanian, serta pemenuhan fasilitas pendukung pertanian.

Penajam Paser Utara memiliki luas lahan persawahan produktif sekitar 7.900 hektare yang tersebar di empat kecamatan, dengan rata-rata menghasilkan padi sekitar 3,5 ton gabah kering giling (GKG) per hektare.

“Seiring dengan pembenahan yang terus kami lakukan, diharapkan produksi padi akan meningkat dari 3,5 ton per hektar menjadi 4 ton hingga 5 ton GKG per hektare, sehingga bisa membantu memasok kebutuhan pangan di IKN,” tambah Andi. (Antara)

Berita Terpopuler

Berita Terkait
Maret 10, 2025

Bupati Mahulu Buka Rakor Penyusunan LPPD, LKPJ, dan RLPPD 2024

#Daerah /Pemerintahan
Maret 4, 2025

Pemkab Mahulu Jalin Kerja Sama dengan APKASI untuk Dukung SDM Unggul

#Education
Februari 28, 2025

Panen Raya di Kampung Batoq Kelo: Hasil Melimpah, Petani Semakin Sejahtera

#Ekonomi
Februari 28, 2025

Pemkab Mahulu Resmikan PLTS di Kampung Batoq Kelo: Dorong Produktivitas dan Kesejahteraan Masyarakat

#Daerah